PUISI KOMEDI

Waktu

kuhitung waktu yang tersisa
pinggul kuliukkan
mencoba bernafas di tengah himpitan roda
mencari celah diantaranya
maju atau mundur?
kanan atau kiri?
manakah yang harus kupilih dari semua langkah?
jika waktu kuulur tidak mungkin,
haruskah berharap
pada keajaiban
tik..tak..tik..tok..
tik..tak..tik..tok..
waktu, menghimpit
mencekik
kalutkalut
Kring…kring…
:“Sayang, hari ini shoping dibatalkan ya? Ternyata aku ada jadwal les privat!”
klek…tut..tut..
aku
;mampus
Solo.101009
Ketika Kucari Nomor Telpon Surga
ti tit tuit ti tit tuit
apa sedang main hom pim pa disana
sudah ku oprakoprek telpon
tak ada yang mengangkat
ti tit tuit ti tit tuit
atau sedang main suit disana
padahal sudah ku buka buku kuning
tapi masih tak menyambung
ti tit tuit ti tit tuit
masih keliru
: sebalsebal
ti tit tuit ti tit tuit
masih salah
: kesalkesal
ti tit tuit ti tit tuit
ti tit tuit ti tit tuit
ti tit tuit ti tit tuit
aku biarkan, aku diam
suara diseberang sana
: hello, anda membutuhkan servis kencan semalam
tu tut tut krek

SMS Selingkuh
Ada SMS bunyinya

: Selingkuh
Aku tak tahu dari mana asalnya
Tapi berkata-kata mesra
Pacarku menemukan tanpa sengaja
Dalam inbox kata-kata
Kau sudah keterlaluan makinya
Aku pun bingung dibuatnya
Sebab bukan aku yang mengirimkannya
Aku cuma menerima
Tapi percuma, api cemburu telanjur membara
Ku katakan, aku tak tahu dari pria atau wanita
Tapi apa pun kata-kata
Amarah tetap bertakhta
"Justru kalau dari pria, kau kubunuh saja" katanya
Dibanting telepon genggamku
Dikutuk pesan sayang-sayangan itu
Aku cuek saja sebab dari siapa, aku tak tahu
Akhirnya, mati sudah telepon itu
Aku beli yang baru
Dari uang gaji tanggal satu
Kunyalakan diam-diam dan kuterima
Satu SMS dari nomer yang sebelumnya
:“Maaf, salah kirim SMS” bunyinya